Pemanfaatan teknologi artificial intelligence (AI) oleh pengguna individu maupun bisnis kian marak, Google meluncurkan kursus online baru AI Essentials.
Laporan Economist Impact yang didukung Google menyebutkan bahwa di kawasan Asia-Pasifik, AI bersama dengan komputasi cloud dan keamanan siber menjadi salah satu keterampilan digital tingkat lanjut yang paling diminati. Tak pelak, AI menjadi keunggulan utama bagi pencari kerja yang menguasainya.
Sementara Laporan Future of Work dari LinkedIn menyoroti peningkatan drastis lowongan kerja yang melibatkan teknologi AI di seluruh dunia, yaitu sebesar 21 kali lipat pada tahun 2023.
Melihat tren tersebut, Google menegaskan komitmennya untuk memastikan akses yang lebih luas terhadap kecerdasan buatan (AI). Menurut Google, peningkatan keterampilan adalah langkah awal yang penting dalam mewujudkan tujuan tersebut.
Sebagai bagian dari upaya ini, Google meluncurkan AI Essentials, sebuah kursus baru yang dirancang untuk membantu individu meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam bidang AI untuk mendukung perkembangan masa depan.
Kursus AI untuk Pemula
Diampu oleh para ahli AI dari Google, kursus online ini tidak mensyaratkan peserta memiliki pengalaman AI, dan didesain untuk membantu orang dari berbagai bidang pekerjaan dan sektor industri untuk belajar melalui praktik penggunaan alat-alat AI.
Para peserta kursus Google AI Essentials akan mempelajari cara menggunakan alat/tool AI generatif untuk mencari ide dan mempercepat penyelesaian tugas sehari-hari. Peserta juga diajarkan cara menulis perintah (prompt) yang efektif dan menggunakan AI secara bertanggung jawab dengan cara mengenali potensi bias AI. Tersedia secara global melalui Coursera dengan biaya US$49, untuk saat ini, Google AI Essentials baru tersedia dalam Bahasa Inggris. Namun Google menjanjikan bahasa lain akan segera menyusul.
Selain Google AI Essentials, Google juga menawarkan Google Career Certificates (GCC) sebagai langkah persiapan peserta untuk mengisi pekerjaan tingkat pemula di bidang-bidang yang berkembang pesat, seperti Analisis Data, Keamanan Cyber, atau Pemasaran Digital.
Mengakomodasi kebutuhan keterampilan AI, Google menambahkan materi baru ke dalam program sertifikat ini untuk membantu peserta mempelajari cara pekerja profesional di bidang mereka memanfaatkan AI, sekaligus memberikan pengalaman praktik menerapkan AI dalam skenario kerja.
Google menyatakan bahwa lebih dari 80% dari 230.000 lulusan GCC di Asia-Pasifik melaporkan dampak positif program sertifikasi ini terhadap karier mereka.
Sebagai bagian dari program GCC lokal di Asia-Pasifik, Google juga menawarkan beasiswa khususnya bagi kelompok masyarakat yang kurang terlayani agar mereka mendapatkan akses ke berbagai keterampilan di atas. Beasiswa GCC yang tersedia saat ini maupun yang selanjutnya juga akan memberikan akses ke kursus AI Essentials.
Langkah Kolaborasi untuk AI
Selain menyelenggarakan program pelatihan digital sendiri, di Asia Pasifik, Google juga menjalin kemitraan lokal guna menjangkau kelompok masyarakat yang lebih luas.
Dorong Potensi AI untuk Pertumbuhan Bisnis
Tidak hanya di dunia pendidikan, Google juga mendorong pemanfaatan AI di lingkungan bisnis melalui berbagai program. Misalnya, pemberian 1,5 juta Badge Keahlian untuk Google Cloud dan menghadirkan 90.000 konsultan baru Google Cloud yang berketerampilan AI generatif di ekosistem Google.
Google juga memiliki sejumlah inisiatif berfokus AI yang bertujuan membantu startup berkembang. Misalnya, AI Startup School di Jepang dan Korea yang memberikan pengetahuan dan alat bagi entrepreneur tahap awal. Sedangkan Women Founders Fund mendukung perempuan yang memimpin startup AI di Asia Pasifik dengan pendanaan dan keterampilan AI yang diperlukan.
Baca juga: 14 Developer Indonesia Masuk Semifinal Google Solution Challenge
Baca juga: Ini Fitur Baru AI Generatif Google Workspace untuk Produktivitas & Keamanan
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR