GPT-4 adalah simbol dari perlombaan menuju LLM terbesar berikutnya, yang dipicu oleh pendahulunya, yaitu GPT-3. Dengan masuknya pesaing seperti Google ke arena persaingan, tidak ada keraguan mengenai bagaimana besarnya keinginan ‘Big Tech’ mengambil bagian dari ‘kue’ LMM tersebut. Dan satu hal yang seharusnya membuat semua orang bersemangat adalah kompetisi.
Integrasi antara LLM dengan MarTech akan membawa keuntungan besar bagi marketer yang ingin berada di depan.
Bayangkan jika ChatGPT diintegrasikan dalam database MarTech. Kecanggihan NLP-nya bisa mengurangi waktu dan upaya yang dibutuhkan untuk mempersempit data dalam jumlah petabyte menjadi dataset yang bisa ditindaklanjuti dan memenuhi kriteria tertentu.
Tidak setiap hari ada teknologi yang muncul dan dengan sendirinya membuat bidang-bidang dalam pemasaran, komunikasi, dan pembuatan konten menjadi lebih mudah diakses. Jadi, ketika hal itu terjadi, penghargaan harus diberikan sambil tetap mengakui bahwa, seperti teknologi terobosan lainnya, LLM membutuhkan penyempurnaan. Untuk brand yang terlalu bergantung padanya, perbaikan demi perbaikan harus terus dilakukan, baik karena kesalahan manusia, atau keterbatasan yang belum ditemukan dalam teknologi itu sendiri. Pada akhirnya, LLM hanyalah salah satu ‘senjata’ dan bukan keseluruhan ‘persenjataan’.
Baca juga: Makin Disukai, Ini Kekuatan Emoji dalam Pemasaran E-Commerce
Baca juga: Kurangi Mubazir Makanan, Coba Lima Tool AI Pembuat Resep Ini
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR