Huawei meluncurkan program pelatihan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bagi 1000 dosen dan guru SMK sebagai salah satu upaya mempersiapkan talenta digital Indonesia di masa depan.
Program pelatihan berada di bawah pengelolaan Huawei ICT Academy, yang bertujuan memperluas kompetensi dan literasi digital para dosen dan guru SMK di Indonesia.
"Inisiatif Program Pelatihan 1000 Dosen dan Guru ini merupakan bentuk komitmen berkelanjutan Huawei Indonesia dalam pengembangan talenta digital yang terampil, siap, dan kompeten untuk masa depan,” jelas Yenty Joman, Director of Government Affairs Huawei Indonesia.
Dalam program pelatihan ini, Huawei akan berbagi wawasan mengenai berbagai tren teknologi mutakhir, seperti kecerdasan buatan, cloud, 5G, serta ragam penerapannya di industri.
Yenty menjelaskan bahwa Huawei telah sukses mencapai target awal untuk melatih 100 ribu talenta digital di Indonesia dalam empat tahun terakhir. Menurut catatan InfoKomputer, sampai dengan bulan Desember 2023, ada 102 ribu talenta yang telah dilatih oleh Huawei, antara lain melalui program Huawei ICT Academy.
"Kami menyediakan berbagai program pelatihan, kompetisi, dan transfer pengetahuan yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara dunia akademik dan kebutuhan industri," ujar Yenty Joman.
Kolaborasi untuk Transformasi Digital Dunia Pendidikan
Program pelatihan untuk 1000 dosen dan guru ini diluncurkan di ajang Huawei Teacher Summit 2024 yang digelar Huawei bekerja sama dengan Universitas Airlangga.
Seperti tercermin dari namanya, Huawei Teacher Summit 2024 diselenggarakan untuk meningkatkan dan memperkuat kompetensi tenaga pendidik di bidang teknologi digital.
Ajang yang mengangkat tema "Empowering Educators for Digital Transformation in Indonesia's Education Landscape,” ini dirancang sebagai platform bagi para pendidik dari mitra Huawei ICT Academy untuk bertukar ide, berbagi praktik terbaik, dan menjalin kolaborasi yang diharapkan akan membentuk masa depan pembelajaran digital di Indonesia.
Penyelenggaraan acara ini tak lepas dari tren digitalisasi yang saat ini terjadi di berbagai bidang. Adopsi teknologi di dunia pendidikan pun menjadi semakin penting terutama dalam rangka memastikan bahwa generasi mendatang siap menghadapi tantangan dan peluang di era digital.
Adi Nuryanto, Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, menegaskan bahwa transformasi digital di dunia pendidikan bukan lagi sebuah pilihan.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR