Di era digital yang semakin kompleks dan serba cepat, modernisasi aplikasi dan digitalisasi infrastruktur menjadi kunci sukses bagi perusahaan, terutama di industri yang sarat dengan pengolahan data, misalnya perbankan.
Dibandingkan 2-3 dekade lalu, misalnya, layanan perbankan saat ini dapat dilakukan dengan lebih mudah dan lebih cepat. Dulu, misalnya, proses pengambilan uang tunai melalui mesin ATM harus dilakukan nasabah di ATM bank yang sama dengan kartu milik nasabah. Kini hal itu dapat dilakukan antar-bank secara real-time.
Teknologi Lebih Canggih, Interaksi Digital Lebih Baik
Alur transaksi yang lambat dan tak praktis itu disebabkan oleh pemrosesan data yang masih bersifat desentralisasi alias silo di masing-masing kantor cabang. PT Bank Tabungan Negara Tbk (IDX: BBTN) (Bank BTN), sebagaimana diceritakan oleh Wahyudi Joko Santoso sebagai senior vice president-nya, pertama kalinya melakukan pemrosesan data secara online dan terpusat menggunakan core banking system pada 2002. Sejak itu, Bank BTN terus memodernisasi sistem pemrosesan data dan aplikasinya sesuai teknologi yang berkembang.
Menurut Wahyudi Joko, menggunakan teknologi yang lebih canggih memungkinkan interaksi digital menjadi lebih baik, mengoptimalkan sistem dan menyederhanakan proses demi meningkatkan efisiensi, memperkuat keamanan sistem dan manajemen risiko, serta agar mampu beradaptasi dengan perubahan dan tuntutan pasar yang semakin kompleks.
Bank BTN sendiri merupakan pengguna server IBM Power dari seri IBM Power7, IBM Power9, dan storage IBM FlashSystem. Tepat tahun ini Bank BTN mulai memanfaatkan IBM Power10 yang diintegrasikan dengan IBM FlashSystem dengan salah satu fitur terbaiknya, yaitu IBM Safeguarded Copy yang memiliki fungsi sebagai Cyber Resilience sebagai langkah untuk memodernisasi aplikasi dalam antisipasi jika terjadi fault system.
“Kami termasuk pengguna teknologi IBM yang kini memanfaatkan keunggulan teknologi IBM Power10,” lanjut Wahyudi Joko dalam seminar Accelerating Digital Transformation: Modernizing Applications with IBM Infrastructure yang digelar oleh PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT) di Jakarta, Selasa (24/9) lalu.
Teknologi Andal untuk Modernisasi Aplikasi
Herryyanto, Director Account Management FSI & Commercial Multipolar Technology, mengungkapkan, seperti diketahui, perbankan, asuransi, telekomunikasi, transportasi, pendidikan, perhotelan, dan sebagainya merupakan industri yang sarat data sehingga sangat penting bagi perusahaan untuk melakukan modernisasi aplikasi menggunakan teknologi andal.
Sebagai perusahaan system integrator terkemuka di Tanah Air, Multipolar Technology menawarkan server IBM Power10 karena memiliki sejumlah kelebihan dalam mendukung modernisasi aplikasi perusahaan.
“Kelebihan server IBM Power10 memungkinkan perusahaan memodernisasi, melindungi, dan mengotomasi aplikasi bisnisnya secara lebih mudah. Tentu ini sangat mendukung strategi perusahaan untuk bisa mengikuti tren yang ada,” jelas Herryyanto.
Guannuary, Product Manager IBM Power Multipolar Technology, menyebutkan sejumlah kelebihan server IBM Power10, antara lain kinerja prosesornya 2-4 kali lebih baik dibanding x86, dapat diskalakan sehingga memangkas biaya untuk penyediaan sumber daya yang mahal, dan bisa diterapkan di lingkungan multicloud, baik cloud native maupun hybrid cloud.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR