Politisi Partai Golkar Meutya Hafid resmi menjadi Menteri Komunikasi dan Digital dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029. Meutya menggantikan Menteri Komunikasi dan Informatika yang sebelumnya dijabat oleh Budi Arie Setiadi. Budi Arie sendiri kini menempati posisi sebagai Menteri Koperasi.
"Meutya Viada Hafid, B.Eng., M.I.P Menteri Komunikasi dan Digital," kata Presiden RI Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu.
Kementerian Komunikasi dan Informatika berubah nomenklatur menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital. Sebagai sosok perempuan pertama yang menduduki posisi ini, Meutya dihadapkan pada tugas yang tidak mudah dalam menakhodai transformasi digital di Indonesia.
"Komunikasi ke depan juga tentu berbasis digital dan juga kita tahu tadi kemarin PR kita adalah bagaimana mengamankan data-data kita itu juga terkait dengan digital dan pemerintahan yang efisien efektif itu juga bisa dilakukan dengan juga menerapkan digital," kata Meutya di Istana Merdeka.
Meutya Hafid lahir pada 3 Mei 1978. Ia menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR RI periode 2019-2024 dan berasal dari daerah pemilihan Sumatra Utara I. Perempuan asal Bandung, Jawa Barat kembali terpilih sebagai anggota DPR RI untuk periode 2024-2029 di dapil yang sama. Meutya memiliki pengalaman panjang sebagai seorang jurnalis televisi, dan namanya mulai dikenal setelah insiden penyanderaan di Irak pada 2005 bersama seorang kamerawan Metro TV.
Meutya menempuh pendidikan dasar dan menengah di Jakarta, lalu melanjutkan SMA di Crescent Girl’s School, Singapura, lulus pada 1997. Ia kemudian melanjutkan studi di Universitas New South Wales, Australia, dan meraih gelar sarjana pada 2001. Kemudian, pada 2018, ia menyelesaikan pendidikan magister di Universitas Indonesia.
Meutya memutuskan untuk berkarier di dunia politik dengan bergabung bersama Partai Golkar pada 2009 sebagai Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sumatera Utara I. Meutya sukses memperjuangkan isu-isu gender dan memiliki pengalaman luas dalam menangani isu-isu strategis, termasuk bidang pertahanan, intelijen, komunikasi, dan informasi.
Sebagai Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya memiliki beberapa tantangan besar seperti pelindungan data pribadi. Kebocoran data pribadi menjadi ancaman serius bagi privasi individu dan keamanan nasional. Kasus-kasus kebocoran data yang melibatkan berbagai instansi pemerintah maupun perusahaan swasta telah memicu kekhawatiran masyarakat.
Baca Juga: Dengan Bantuan AI, AS Amankan Rp15 Triliun dari Kasus Fraud Tahun Ini
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR