“Misalnya, saya dapat menyertakan pesan interaktif atau karusel yang dapat digeser oleh pelanggan, atau bahkan melampirkan peta. Awalnya ini hanya diluncurkan melalui Verify API, tetapi sekarang sudah tersedia melalui Programmable Messaging API,” jelasnya seraya menambahkan bahwa layanan ini sudah tersedia di Indonesia dan Singapura. Tahun depan, layanan ini direncanakan meluncur di pasar Australia, Jepang, dan Korea Selatan.
Twilio juga menghadirkan WhatsApp Business Calling API yang akan menambahkan fitur panggilan Voice-over-IP (VoIP) ke dalam komunikasi antara pelanggan dan bisnis melalui aplikasi WhatsApp konsumen. Pelanggan dapat menggunakan aplikasi WhatsApp dengan cara yang mirip dengan produk panggilan antarkonsumen yang sudah ada, sementara bisnis dapat memanfaatkan Twilio Programmable Voice API untuk mendukung komunikasi yang berbasis data dan kontekstual dengan pelanggan mereka. Integrasi ini memungkinkan interaksi yang lebih personal dan efektif antara bisnis dan pelanggan.
“Kami telah menjadi mitra peluncuran bersama Meta dan telah menyediakan panggilan masuk (inbound calling) dalam versi private beta di Brasilia, India dan Indonesia, dengan lebih banyak negara yang akan mendapatkan akses tahun depan. Panggilan keluar (outbound calling) juga akan segera tersedia,” jelas Kathryn Murphy.
Pesan SMS Bantu Pengusaha Fokus pada Bisnis
Salah satu pengguna layanan perpesanan Twilio adalah Timely, platform business management berbasis cloud. Salah satu layanan Timely adalah appointment booking, dengan pengguna datang dari pebisnis yang mengandalkan pesanan, misalnya jasa pangkas rambut atau salon.
Owen Evans, SVP Technology Timely, menjelaskan bahwa fokus utama layanannya adalah membantu pelanggan, yaitu para pemilik usaha, agar dapat lebih fokus pada pekerjaan mereka dan bukan pada masalah manajemen waktu. Masalah besar yang dihadapi adalah keterbatasan waktu dan potensi kehilangan pendapatan ketika klien tidak muncul untuk janji temu.
Untuk itu, menurut Owen, para pemilik usaha ini perlu mengirimkan pengingat atau reminder kepada para pelanggannya untuk menekan jumlah ketidakhadiran, sambil membangun hubungan dengan para kliennya.
“Kami mengirimkan sekitar 300.000 pesan per hari untuk keperluan pemesanan. Dari setiap pemesanan, dari layanan premium saja, menghasilkan 20% atau kurang. Itu artinya bisnis memperoleh 20% dari pendapatan yang pasti setiap hari melalui pemesanan. Selain itu, kami melihat bahwa pesan SMS sangat efektif karena delapan kali lebih mungkin untuk direspons dan lima kali lebih mungkin untuk dibaca,” jelas Owen Evans.
Timely juga menggunakan layanan SMS dua arah untuk memungkinkan interaksi yang lebih baik dengan klien, sehingga para pemilik bisnis dapat lebih fokus pada aspek utama dan passion dalam menjalankan bisnisnya.
Penyediaan berbagai layanan dan solusi untuk memperkuat interaksi pelanggan ini mencerminkan komitmen Twilio dalam meningkatkan pengalaman pelanggan melalui komunikasi digital di Asia Tenggara, wilayah dengan nilai ekonomi digital diperkirakan mencapai US$1 triliun pada tahun 2030.
Baca juga: Twilio Ungkap Cara Ciptakan Pengalaman Pelanggan yang Padu & Personal
Baca juga: Mayoritas Konsumen Siap Tinggalkan Brand yang Gagal Jaga Kepercayaan
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR