Hambatan Adopsi AI Generatif
Menurut Salesforce terdapat sejumlah hambatan bagi para perusahaan di tanah air dalam mengadopsi AI generatif. Dua yang menonjol adalah hambatan yang berhubungan dengan data dan hambatan yang berhubungan dengan biaya.
Hambatan yang berhubungan dengan data adalah tidak lengkapnya data yang dipakai untuk melatih model-model AI yang digunakan. Tidak lengkapnya data para pelanggan/data suatu perusahaan yang dipakai antara lain karena data yang dimaksud tersebar di berbagai tempat penyimpanan alias di berbagai silo.
“AI sebenarnya perlu didasarkan pada data perusahaan Anda. Data perusahaan yang memberikan Anda respons kontekstual yang benar-benar bisa Anda tindak lanjuti. Dan jika Anda tidak menyatukan data Anda, akan ada batasan dalam hal seberapa efektif sebenarnya AI Anda nantinya. Anda tidak akan memiliki suatu pandangan penuh tentang pelanggan Anda, katakanlah [pandangan] 360 [derajat],” jelas Huzefa Bandukwala (Solutions Leader, Indonesia, Malaysia, Philippines, and Vietnam, Salesforce).
“Rata-rata perusahaan memiliki sekitar seribu aplikasi perusahaan yang berbeda dan sekitar 72% di antaranya sesungguhnya tidak terhubung. Dan itu adalah data yang terjebak yang sebenarnya adalah nilai yang terjebak juga,” tambah Huzefa Bandukwala.
Sementara hambatan yang berhubungan dengan biaya, utamanya bila suatu perusahaan membuat model AI custom-nya maupun autonomous AI agent-nya sendiri. Model AI yang custom tak jarang diperlukan suatu perusahaan karena model-model AI populer yang tersedia kadang kurang sesuai sebab dilatih dengan data publik: belum dilatih dengan data perusahaan itu. Adapun pemakaian AI ala autonomous AI agent diklaim lebih efektif dari ala copilot.
Membuat model AI custom secara mandiri umumnya akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan waktu yang tidak sebentar. Begitu pula membuat autonomous AI agent ala agen Agentforce secara mandiri. Hasil yang diperoleh para perusahaan yang melakukannya pun nantinya belum tentu langsung seperti yang diharapkan.
Mengatasinya tentu saja bisa dengan memakai Salesforce Agentforce, apalagi bila sang perusahaan sudah menggunakan platform Salesforce alias Salesforce Platform. Lagi pula Salesforce Agentforce membolehkan suatu perusahaan dengan mudah membangun satu atau lebih autonomous AI agent-nya sendiri yang sesuai kebutuhan/keinginannya.
Salesforce Data Cloud: Menyatukan Data yang Tersebar
Sementara mengatasi data yang tersebar, Salesforce menawarkan Data Cloud. Seperti dituliskan di sini, Salesforce menjelaskan Data Cloud sebagai sebuah platform data yang menyatukan seluruh data suatu perusahaan — para data yang tak jarang terpisah-pisah tempat penyimpannya itu — ke platform Salesforce.
Salesforce Data Cloud membolehkan para tim di perusahaan bersangkutan untuk mendapatkan pandangan menyeluruh, pandangan 360°, dari suatu konsumen sehingga bisa mendorong otomatisasi dan analisis, personalisasi keterlibatan, dan pemberdayaan AI tepercaya.
Salesforce pun menekankan bahwa kini Data Cloud merupakan hal paling penting dari platformnya serta adalah fondasi dari Agentforce. Seperti ada yang menyebutkan, AI bisa dibilang data plus komputasi. Dengan kata lain, data adalah sangat penting, bahkan hal mendasar untuk AI, termasuk Salesforce Agentforce.
Penulis | : | Cakrawala Gintings |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR