Find Us On Social Media :

Berlangsung di Tengah Pandemi, Siaran Olimpiade Dilakukan dengan Bantuan Cloud

By Yussy Maulia, Jumat, 20 Agustus 2021 | 14:38 WIB

Ilustrasi teknologi cloud yang digunakan untuk mendukung gelaran Olimpiade Tokyo 2020.

Penyelenggaraan ajang olahraga internasional olimpiade tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, pelaksanaan olimpiade tahun ini dilakukan di tengah pandemi Covid-19.

Gelaran olimpiade tahun ini bahkan sempat tertunda selama satu tahun akibat pandemi. Olimpiade yang seharusnya dilangsungkan pada 2020 di ibukota Jepang, Tokyo, terpaksa dijadwalkan ulang pada Juli-Agustus 2021.

Meski demikian, mengingat situasi pandemi, gelaran Olimpiade Tokyo 2020 pun mengalami sejumlah penyesuaian. Salah satunya, pengurangan kapasitas penonton.

Melansir pemberitaan Kompas.com, Senin (5/7/2021), jumlah penonton Olimpiade Tokyo 2020 dipangkas hingga 40 persen. Jika biasanya ajang olimpiade bisa dihadiri hingga 10.000 penonton, tahun ini hanya 5.000 penonton saja yang boleh hadir.

Baca Juga: Pertama Kalinya, Layanan Broadcasting Olimpiade Berjalan di Cloud

Tidak hanya itu, menurut publikasi Kementerian Luar Negeri Jepang di laman mofa.go.jp, jumlah pendamping atlet juga dibatasi. Jika tahun lalu jumlah pendamping atlet diperbolehkan hingga 180.000 orang, tahun ini hanya 78.000 orang saja.

Akibat keterbatasan tersebut, penonton dari seluruh dunia pada akhirnya bergantung pada siaran olimpiade yang dapat dinikmati dari rumah, baik siaran langsung maupun browsing untuk melihat potongan klip konten berdurasi singkat.

Konten olahraga dengan durasi lebih dari 9.000 jam telah diproduksi oleh Olympic Broadcasting Services (OBS) selama  penyelenggaraan olimpiade.

Konten tersebut dapat diakses oleh pemegang hak siar atau rights-holding broadcasters (RHBs) untuk diproses lebih lanjut sebelum ditonton oleh pemirsa di seluruh dunia.

Baca Juga: Alibaba Cloud Beri Pelatihan Komputasi Awan ke 1.000 Orang, Berminat?

Ternyata, cloud memiliki peran penting dalam memudahkan transmisi konten-konten digital tersebut hingga ke rumah-rumah seluruh penonton di dunia.

Bekerja sama dengan OBS, solusi cloud dari Alibaba menyediakan pengiriman layanan pendukung untuk RHBs untuk pertama kalinya selama Olimpiade Tokyo 2020.

Dibangun di atas platform yang disediakan oleh Alibaba Cloud, teknologi digital dan tulang punggung inteligensi dari Alibaba Group dan Worldwide TOP Partner, OBS Cloud menghadirkan model baru untuk pengiriman konten yang mendorong efisiensi operasional dan kelincahan yang lebih besar.

Solusi penyiaran melalui cloud inovatif yang dibawakan oleh OBS dan Alibaba dirancang untuk mendorong transformasi digital pada industri media sehingga proses operasional dapat berlangsung lebih lincah dan hemat biaya.

Baca Juga: Capai Efisiensi Energi, Alibaba Gunakan Berbagai Energi Alternatif

Memanfaatkan teknologi cloud Alibaba, Content+, platform pengiriman konten OBS dapat dimigrasikan ke cloud.

Platform Content+ menawarkan cara baru untuk menghadirkan konten berdurasi pendek, memastikan manajemen aset konten berjalan dengan baik, dan mendorong produksi konten lebih cepat dan efisien.

OBS Chief Executive Officer Yiannis Exarchos mengungkapkan, kemitraan dengan Alibaba Cloud telah mengubah cara pihaknya menyiarkan olimpiade ke khalayak seluas mungkin.

“Teknologi cloud dari Alibaba mungkin merupakan perubahan teknologi terbesar dalam industri penyiaran selama lebih dari setengah abad sejak diperkenalkannya transmisi satelit, yang diperkenalkan ke liputan siaran Olimpiade untuk pertama kalinya di Tokyo 1964,” kata Yiannis Exarchos dalam keterangan resmi, Kamis (29/7/2021).

Baca Juga: Janjikan Pengalaman Belanja Lebih Personal, Ini Teknologi di Balik Solusi Live Streaming Alibaba Cloud

Memudahkan akses, manajemen, dan produksi konten

Terdapat 17 organisasi right holding broadcasters (RHBs) dan empat kantor berita telah berlangganan layanan penuh untuk menerima klip konten bentuk pendek melalui web interface yang mudah digunakan.

Setelah diterima, ribuan klip tersebut dapat diakses oleh tim media digital dan sosial RHB dimanapun lokasi mereka untuk menyelesaikan konten.

Sementara itu, 31 organisasi RHBs yang mendaftar layanan penuh untuk manajemen aset konten dapat dengan mudah menelusuri file resolusi rendah hampir secara real-time, dan mengambil konten apa pun di salah satu fasilitas globalnya.

Konten-konten yang tersedia dalam Content+ melalui platform cloud Alibaba dapat diakses oleh para RHBs dalam bentuk rekaman maupun live.

Baca Juga: Keamanan Jadi Pertimbangan Utama Sebelum Pilih Mitra Vendor Cloud

Saat mengakses konten liputan olimpiade secara live, tim RHBs dapat menandai beberapa bagian liputan yang diinginkan lalu mengunduhnya untuk kebutuhan pascaproduksi. Proses ini dapat dilakukan bahkan saat pertandingan masih berlangsung.

Selain itu, platform Content+ juga memungkinkan OBS melakukan penyuntingan jarak jauh dan konversi standar.

OBS Cloud juga memberikan layanan distribusi langsung kepada dua RHBs berupa paket ultra high definition (UHD), high dynamic range (HDR), dan internet protocol video dan audio agar dapat mengirimkan konten beresolusi 4K kepada penonton di seluruh dunia.

Platform cloud dari Alibaba juga telah membantu pihak OBS dalam memudahkan para staf penyiaran (broadcasters) dalam meliput Olympic Games Tokyo 2020.

Baca Juga: Kontribusi Alibaba Cloud dalam Program Kartu Prakerja di Indonesia

Tahun ini, pusat penyiaran internasional (IBC) di Tokyo lebih kecil 25 persen dibandingkan dengan Olimpiade Rio 2016.

Dengan kapasitas ruang yang lebih minim, staf penyiaran yang hadir untuk Tokyo 2020 pun menjadi 27 persen lebih sedikit, mengingat pembatasan perjalanan akibat pandemi..

Melalui bantuan platform cloud Content+ yang disediakan oleh OBS bersama Alibaba Cloud, staf penyiaran dapat mengakses liputan olimpiade tanpa harus datang ke lokasi.

General Manager of International Business Alibaba Cloud Intelligence Selina Yuan mengatakan, infrastruktur cloud yang lincah dari Alibaba merupakan solusi untuk membantu proses penerapan yang lebih cepat dengan sumber daya di lokasi yang lebih sedikit.

Baca Juga: Alibaba Prediksi 10 Tren Teknologi 2021, Dari Semikonduktor Hingga Kota Pintar

Dengan bantuan teknologi digital, platform cloud dapat diakses secara fleksibel dan lebih cepat, baik untuk pascaproduksi maupun produksi jarak jauh dari lokasi mana pun dengan koneksi internet.

“Kami yakin bahwa OBS Cloud akan memberikan manfaat yang luar biasa bagi organisasi media dalam hal efisiensi biaya dan pengelolaan di seluruh dunia, dan membantu mengubah cara RHB menyiarkan Olimpiade secara digital.  Kami menantikan masa depan penyiaran Olimpiade yang dimulai dari ajang Tokyo 2020,” kata Yuan.

Berikut beberapa layanan cloud lainnya dari Alibaba yang telah mendukung digitalisasi Olimpiade Tokyo 2020.

1. Perangkat cerdas untuk cegah risiko heatstroke

Alibaba Cloud menawarkan solusi berbasis cloud baru yang membantu staf lapangan yang berada di lokasi Olimpiade Tokyo 2020 untuk mengurangi risiko terkena heatstroke atau sengatan panas selama musim panas di Tokyo.

Baca Juga: Alibaba Bakal Gunakan 1.000 Robot untuk Pengiriman Paket Pelanggannya

Melalui perangkat cerdas yang dipakai di telinga, teknologi ini membantu melacak suhu tubuh dan detak jantung staf Olimpiade di Tokyo.

Berdasarkan suhu tubuh, detak jantung, dan indeks lingkungan, sistem berbasis cloud dari perangkat tersebut mampu mengidentifikasi tingkat risiko terkena sengatan panas atau heatstroke secara real time.

Setelah itu, peringatan akan dikirimkan kepada mereka yang terpapar risiko tingkat tinggi bersama dengan rekomendasi tindakan pencegahan, seperti anjuran minum lebih banyak air untuk mengurangi kemungkinan terkena heatstroke.

Indeks panas di lingkungan sekitar termasuk suhu, kelembaban, dan sinar matahari langsung juga dipantau melalui beberapa meter tekanan panas Wet Bulb Globe Temperature (WBGT) yang dipasang di 14 titik di lokasi olimpiade.

Baca Juga: Jepang Gunakan Daur Ulang Ponsel Bekas untuk Medali Olimpiade 2020

2. 3DAT untuk para atlet

Diselenggarakan dalam sistem Alibaba Cloud dengan memanfaatkan teknologi Intel, Pelacakan Atlet 3D atau 3DAT memberikan wawasan profesional kepada penonton tentang performa atlet sesuai dengan apa yang terjadi.

Tanpa memerlukan sensor pelacakan gerak, 3DAT memanfaatkan video standar, AI, dan Computer Vision untuk mengekstrak lebih dari 20 poin dalam bentuk 3D pada tubuh atlet.

Kemudian, data tersebut diubah menjadi sebuah visualisasi yang berkualitas tinggi untuk meningkatkan penyampaian cerita penyiar untuk acara utama dari cabang atletik lari sprint.

4. Platform untuk jurnalis

Teknologi ini merupakan layanan media pada platform cloud untuk jurnalis yang ingin menonton dan mengunduh video konferensi pers selama Olimpiade. Utamanya, para jurnalis yang tidak dapat datang langsung ke Tokyo.

Layanan ini mencakup pemrosesan video, pengeditan audio atau video dan distribusi streaming langsung (VOD), serta fungsi pengunduhan video.

Baca Juga: Inilah Manfaat Cloud dan Automation di Perusahaan Logistik ATT Group

3. TOKYO 2020 Make The Beat!

Menjelang Olimpiade Tokyo 2020, penggemar global diundang untuk membuat video mereka sendiri dengan menunjukkan penampilan sesuai irama untuk menyemangati atlet favorit mereka.

Pilihan materi yang dikirim ditampilkan selama acara dalam bentuk video kompilasi menggunakan teknologi Alibaba Cloud.

4. Saluran olimpiade

Situs Olympics.com, yang diselenggarakan di Alibaba Cloud, dirancang untuk menyajikan informasi seputar olahraga olimpiade. Atlet pun dapat tetap relevan dengan seluruh pertandingan olimpiade setiap tahun.

Selain itu, situs Olympics.com dirancang untuk menarik audiens baru, khususnya kalangan muda agar dapat mengakses perkembangan olahraga olimpiade.

Baca Juga: Alibaba Cloud Gencarkan Strategi Hybrid Cloud untuk UKM di Indonesia

5. Alibaba Cloud Pin

Cloud Pin merupakan sebuah digital pin berbasis teknologi cloud yang dibuat untuk para pekerja media di Olimpiade Tokyo 2020. Cloud Pin dapat dipakai sebagai badge atau dipasangkan ke landyard.

Dirancang untuk para pekerja media yang berada di International Broadcasting Centre (IBC) dan Main Press Centre (MPC), Alibaba Cloud Pin dapat menghubungkan penggunanya untuk berinteraksi dan bertukar informasi akun media sosial mereka secara aman dan interaktif selama acara Olimpiade.

Video mengenai bagaimana teknologi Alibaba Cloud mengatasi masalah penyiaran saat Tokyo Olympics 2020 dapat disimak pada tautan https://www.alizila.com/video/how-alibabas-cloud-technology-is-addressing-broadcasters-pain-points-at-olympic-games/.

Informasi lainnya terkait upaya Alibaba dalam mendukung proses digitalisasi Olimpiade dapat dilihat dengan mengunjugi tautan https://www.alibabacloud.com/olympics/home.