Find Us On Social Media :

Contoh Penerapan Artificial Intelligence di Aplikasi Pembelajaran Bahasa

By Liana Threestayanti, Selasa, 26 Oktober 2021 | 20:10 WIB

ilustrasi aplikasi untuk belajar bahasa asing.

Sistem spaced repetition tahu berapa kali pengguna membaca satu kata dan mampu memperkirakan kapan pengguna melupakan kata tersebut. Kemudian aplikasi akan memilih dan memberikan tugas  maupun tantangan yang perlu dilatih oleh pengguna.

Namun Duolingo akan memberikan latihan atau soal yang berbeda untuk setiap pengguna. Misalnya ada 20 kata yang akan diajarkan aplikasi dan semua pengguna memiliki daftar yang sama. Namun cara pembelajaran kata-kata itu mungkin akan berbeda bagi tiap pengguna. Misalnya, aplikasi akan mengajarkan kata “kursi” dengan memberikan kalimat “saya suka kursi ini” atau “saya duduk di kursi”. Pemilihan contoh kalimat dilakukan aplikasi berdasarkan kemungkinan yang hasilnya akan lebih baik bagi pengguna. 

Birdbrain

Apa perbedaan antara “guru yang baik” dan “guru yang hebat”? Mengawali penjelasan tentang Birdbrain, di blognya, Duolingo menjelaskan bahwa guru yang baik adalah guru yang memahami materi pelajaran dengan baik sehingga ia dapat mengajarkannya baik kepada muridnya. Namun guru yang hebat adalah guru yang hebat tidak hanya memahami materi tapi juga mengetahui apa yang sudah diketahui muridnya sehingga ia akan mengajarkan materi selanjutnya yang perlu dipelajari muridnya.

Model machine learning Birdbrain dikembangkan Duolingo untuk menjadikan aplikasinya sebagai guru yang hebat. Birdbrain akan secara terus menerus belajar tentang berapa banyak yang sudah diketahui pengguna dan tingkat kesulitan berbagai materi pembelajaran bahasa. 

Berdasarkan data-data itu, Birdbrain akan membuat prediksi apakah pengguna Duolingo akan mampu mengerjakan soal yang diberikan. Model ini akan melengkapi sistem personalisasi lainnya yang mencari tahu sebaik apa pengguna memahami setiap kata. 

Dan semakin banyak latihan yang dikerjakan oleh semua pengguna Duolingo, aplikasi pun akan semakin mengerti tingkat pemahaman pengguna terhadap bahasa asing yang sedang ia pelajari dan seberapa menantang latihan dan soal yang diberikan ke pengguna tersebut.

Nah, setelah itu bagaimana Duolingo memanfaatkan insight tentang tingkat kesulitan yang terpersonalisasi itu? Didukung algoritme canggih, Session Generator akan membuat pelajaran (lesson) dari kumpulan banyak latihan yang prospektif bagi pengguna. 

Blame

Birdbrain tidak bisa bekerja sendirian. Supaya personalisasi Birdbrain ini benar-benar bermanfaat, Duolingo juga harus tahu mengapa pengguna tidak bisa atau salah mengerjakan soal. 

Nah untuk memahami bagaimana pengguna mengalami masalah tertentu, Duolingo menggunakan algoritme Blame. Algoritme ini akan mencari tahu apakah pengguna tidak memahami satu kata sama sekali atau tidak memahami hanya di bagian tertentu saja. Algoritme ini akan melakukan tagging di semua soal. 

Smart Tips

Smart Tips merupakan salah satu fitur Active Learning di Duolingo. Fitur ini akan mencari tahu pangkal persoalan dan memberikan kiat secara real time ketika pengguna memberikan jawaban salah.

Fitur ini menggunakan NLP untuk memahami jawaban yang benar dan salah, melihat perbedaan di antara keduanya, mencoba menjelaskan, dan mengumpulkannya dengan jutaan soal/latihan setiap hari sebelum sistem memberikan saran berupa aturan ke pengguna. AI akan membantu memutuskan aturan yang tepat untuk pengguna. 

Regression Model

Ketika menjawab tantangan yang diberikan aplikasi, pengguna bisa menekan tombol “Report” jika ia merasa jawabannya benar tapi aplikasi menyatakan jawaban itu salah. Hal ini bisa terjadi karena ketidaksengajaan di sisi pengguna atau bisa juga karena bug. 

Kepada Venture Beat, Direktur Riset Duolingo, Burr Settles mengatakan bahwa setiap minggu ia dan timnya menerima hingga satu juta report, tapi 90 persen umumnya adalah junk. Tak heran jika ini adalah pekerjaan “mencari jarum di antara jerami”. Untuk memunculkan report yang akan bermanfaat, Duolingo mengembangkan algoritme logistic regression.

Chatbot

Untuk memberikan kesempatan kepada pengguna untuk mempraktikkan bahasa yang sudah ia pelajari, Duolingo menyediakan chatbot AI. Chatbot ini akan mengajar melalui percakapan otomatis berbasis teks. Chatbot ini tidak hanya membantu pengguna belajar bercakap-cakap dalam bahasa asing yang ia pelajari. Chatbot ini juga sebenarnya belajar dan menjadi semakin cerdas setiap hari berkat makin banyaknya data yang dihasilkan melalui percakapan dengan pengguna. 

Bandit

Duolingo juga memanfaatkan kekuatan AI untuk berinteraksi dengan pengguna. Setiap hari aplikasi akan mengirimkan notifikasi, mengingatkan pengguna untuk berlatih. Algoritme notifikasi bernama Bandit ini tidak hanya belajar kapan harus mengirim notifikasi ke pengguna tapi juga apa yang harus dikirimkan. Bandit belajar dari data-data yang diberikan pengguna. 

Baca juga: Contoh Penerapan Artificial Intelligence untuk Kurangi Emisi Karbon