5.Tidak perlu takut gagal
Berbuat kesalahan adalah wajar dan kita belajar dari kesalahan. Namun ketika murid membuat kesalahan, memperoleh nilai buruk atau salah menjawab, mereka umumnya merasa malu atau bahkan enggan menjawab pertanyaan guru. AI tidak akan menghukum atau menggunakan kata-kata yang mungkin membuat murid merasa malu dan rendah diri, bahkan padam semangatnya untuk belajar.
Baca juga: Enam Contoh Penerapan Artificial Intelligence di Industri Kimia
Cara Duolingo Manfaatkan AI
Mari kita lihat contoh penerapan Artificial Intelligence (AI) dalam pembelajaran bahasa asing dengan aplikasi. Salah satu aplikasi language learning yang sudah menerapkan AI adalah Duolingo yang mengklaim dirinya “the world’s best way to learn a language”.
Diluncurkan pada 2011, Duolingo memadukan pembelajaran terpersonalisasi, feedback langsung, dan gamifikasi/reward untuk menggaet pengguna yang kini jumlah totalnya telah mencapai 500 juta user dan jumlah monthly active user sebanyak 40 juta.
Bagaimana AI dimanfaatkan pengembang Duolingo untuk mewujudkan misinya, yaitu menghadirkan edukasi bahasa yang gratis dan dapat diakses oleh semua orang?
Adaptive Placement Test
AI terlibat sejak awal pengguna bergabung di Duolingo. Pengembang menggunakan placement test berbasis AI untuk menentukan tingkatan kompetensi pengguna. Ketika seseorang yang sudah pernah mempelajari, misalnya Bahasa Perancis, di sekolah menengah selama empat tahun, titik awal pembelajarannya tentu akan berbeda dengan mereka yang sama sekali belum pernah mengetahui bahasa tersebut.
Dalam beberapa menit, hasil tes ini akan memberikan gambaran tingkat kompetensi pengguna sehingga aplikasi dapat menentukan di tingkat apa seorang pengguna harus memulai pelajaran. Kemampuan ini akan memberikan pengalaman pengguna yang positif. Pengguna yang sudah memiliki pengetahuan juga tidak akan merasa bosan karena tidak harus memulai pelajaran dari dasar.
Spaced repetition
Spaced repetition merupakan proyek AI pertama Duolingo dan dilandasi oleh teknik belajar untuk mengingat materi pelajaran. Fokus teknik ini adalah mengulang materi dan memberikan jarak waktu belajar. Adanya pemberian jeda waktu antara sesi belajar bisa membuat pengguna Duolingo mengingat lebih banyak materinya, atau dikenal dengan lag effect.