Platform X yang dulu bernama Twitter meluncurkan dua opsi berlangganan baru yaitu Premium+ dan Basic sekaligus memberikan lebih banyak pilihan kepada pengguna.
Saat ini X memiliki tiga jenis layanan berlangganan yang ditawarkan oleh X, yaitu Premium+, Premium, dan Basic.
Dalam tweet dari akun @premium, X mengumumkan bahwa layanan Premium+ akan menawarkan harga berlangganan paling tinggi di platform tersebut, yaitu sekitar 16 dolar Amerika Serikat per bulan atau sekitar Rp180.000 per bulan di Indonesia.
Pengguna Premium+ akan bebas dari iklan di layanan "For You" dan "Following". Mereka juga akan mendapatkan kapasitas lebih besar untuk membalas pesan dibandingkan dengan pelanggan paket Premium dan Basic.
Sementara itu, paket Basic hadir dengan harga yang lebih terjangkau, sekitar 3 dolar AS per bulan atau sekitar Rp33.750 per bulan di Indonesia.
Pengguna Basic akan mendapatkan manfaat seperti kemampuan mengedit unggahan, membuat unggahan teks dan video yang lebih panjang, menghapus unggahan, akses tanpa gangguan saat menjelajah cuitan panjang, dan juga kemampuan untuk mengunduh video.
Yang membedakan paket Basic dari paket berlangganan lainnya adalah bahwa pengguna Basic tidak akan mendapatkan tanda verifikasi pada akun mereka dan akan tetap melihat iklan.
Sukses Uji Coba
Uji coba ini akan membuat setiap pengguna baru dikenakan biaya tahunan sebesar $1 (Rp15.000) untuk bisa menggunakan fitur-fitur dasar di aplikasi atau situs web X.
Model langganan baru yang disebut dengan nama "Not A Bot" ini akan membebankan biaya kepada pengguna yang ingin menggunakan fitur dasar seperti like, repost atau mengutip posting akun lain, dan menandai posting di X versi web.
Dikutip dari Reuters, pihak X mengungkapkan bahwa model langganan baru ini akan tersedia pertama kali untuk pengguna di negara Selandia Baru dan Filipina.
Jadi, untuk pengguna di Indonesia saat ini masih bisa menikmati fitur-fitur dasar X secara gratis sampai ada informasi selanjutnya terkait berlakunya penerapan model langganan tahunan ini.
X menambahkan bahwa jika model langganan baru ini nantinya tersedia di berbagai negara, maka biayanya akan berbeda antara satu negara dengan negara lainnya karena berdasarkan nilai tukar mata uang.
Lebih lanjut, tujuan X memperkenalkan model langganan baru ini konon kabarnya untuk memerangi bot dan spammer.
Dalam uji coba ini, pengguna lama tidak terpengaruh. Tetapi pengguna baru yang tidak ingin berlangganan hanya akan dapat melihat dan membaca postingan, menonton video, dan mengikuti akun.
Untuk diketahui, bot telah menjadi isu yang diperdebatkan oleh Elon Musk yang mengakuisisi perusahaan X tahun lalu.
Pada bulan Juli lalu, X dikabarkan telah memperkenalkan batasan untuk melihat tweet, "untuk memastikan keaslian" basis penggunanya.
Awal bulan ini, Reuters juga telah melaporkan dengan mengutip dari sebuah sumber bahwa CEO X, Linda Yaccarino, telah bertemu dengan beberapa pihak yang terkait dengan perusahaan X, di mana ia mengatakan bahwa perusahaan akan menguji tiga tingkatan layanan berlangganan berdasarkan jumlah iklan yang ditampilkan kepada pengguna.
Baca Juga: X Habiskan Rp300 Miliar Bayar Konten Kreator Biar Menarik Pengguna
Baca Juga: Performa Turun, Mampukah Threads Susul Jumlah Pengguna Platform X?
Baca Juga: Google Kucurkan Dana Rp31 Triliun ke Perusahaan AI Anthropic
Baca Juga: Pendapatan Intel Tetap Turun Meski Permintaan Solusi AI Meningkat
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR