Walaupun perangkat lunak semakin cerdas, tidak berarti akan menggantikan manusia. Sebaliknya, automasi cerdas justru membebaskan karyawan dari tugas yang monoton dan mengembalikan waktu mereka yang berharga.
Bahkan, menurut survei Forbes Insight yang dilakukan secara global, 92% perusahaan mengungkapkan karyawan mereka jauh lebih puas setelah RPA diimplementasikan karena membuat mereka lebih efisien.
Ketimbang menghabiskan waktu menjawab keluhan rutin pelanggan, mereka dapat memusatkan perhatian pada pekerjaan yang lebih penting, misalnya memecahkan masalah pelanggan yang rumit.
Baca Juga: Memulai Transformasi Digital dengan Memanfaatkan Hybrid IT Saat Ini
5. Implementasi RPA di back office tidak berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan
RPA terutama digunakan untuk aktivitas yang lebih sederhana, sehingga orang mungkin meyakini bahwa RPA tidak berdampak terhadap kepuasan pelanggan.
Namun hal ini tidak benar. Ketika rekan kerja digital mengambil alih tugas berulang, permintaan diproses lebih cepat dan karyawan dapat meluangkan waktu lebih banyak untuk membangun hubungan dengan pelanggan.
Manfaat lain dari RPA adalah meningkatnya kualitas data. Berdasarkan perkiraan, sekitar 5% data perusahaan tidak akurat akibat informasi yang hilang ketika disalin atau kekeliruan saat memasukkan data.
Misalnya, karyawan suatu perusahaan pemasok energi membaca meteran listrik lalu tidak sengaja menetapkan status tersebut ke pelanggan lain ketika memasukkan data ke sistem.
Ketika pelanggan menerima tagihan, jumlah yang ditagihkan dapat jauh lebih tinggi atau rendah dari sebelumnya.
Kepuasan pelanggan langsung turun karena sekarang pelanggan tersebut harus mengajukan keluhan ke perusahaan listrik, yang dapat memakan banyak waktu dan tenaga.
Namun, ketika robot ditugasi untuk menyalin atau menyimpan data, kesalahan diminimalkan. Selain itu, robot juga dapat meningkatkan kualitas data melalui kemampuannya memeriksa validitas data yang dimasukkan dengan mudah dan cepat.
6. RPA dapat segera digunakan untuk proses yang kompleks di seluruh bagian perusahaan
Perusahaan menyadari bahwa RPA menawarkan potensi optimasi yang besar. Menerapkan RPA di seluruh perusahaan dan bahkan memanfaatkannya untuk sejumlah proses yang kompleks merupakan sesuatu yang mungkin, tetapi kadang-kadang perusahaan keliru memahami bahwa RPA dapat membantu mereka mencapai automasi dari hulu ke hilir. Biar bagaimana pun, RPA lebih tepat digunakan untuk automasi tugas, bukan proses.
Cara terbaik untuk melakukan pendekatan automasi dari hulu ke hilir adalah dengan membuat “Center of Excellence” atau pusat keunggulan.
Penting untuk mengikutsertakan para pemilik bisnis ke dalam tim proyek ini, mengingat mereka yang paling tahu tentang proses dan mengerti kebutuhan masing-masing bagian proses. Mereka juga pandai memperkirakan waktu yang dibutuhkan karyawan untuk mengerjakan tugas.
Memulai inisiatif RPA Anda dengan mengautomasi tugas yang lebih kecil dahulu untuk memperoleh pengalaman sangat disarankan.
Perusahaan biasanya mulai dari departemen keuangan dengan mengalihkan tugas penyusunan laporan yang sangat memakan waktu kepada robot.
Setelah itu, implementasi RPA dapat diperluas ke area lain untuk mengautomasi lebih banyak aktivitas kompleks.
Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat mengurangi risiko dan bahkan menghasilkan ROI jangka pendek berkat tugas-tugas kecil yang terautomasi.
Seiring bertambahnya pengalaman yang diperoleh, perusahaan dapat menskalakan upaya RPA mereka dan mulai berfungsi seperti di masa depan, saat ini juga.
Baca Juga: Inilah Tiga Tren yang Mendorong Permintaan Layanan TI di Dunia
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR